Selasa, 08 Mei 2012

Install XAMPP for Linux di Ubuntu 10.04

ebagai developer web, saya pasti butuh server lokal untuk development. Salah satu server yang dibutuhkan untuk PHP develpment adalah Apache, beserta pasangannya, MySQL. Nah, untuk memudahkan saya lebih suka pakai bundling langsung XAMPP for Linux, atau dulu biasa disebut LAMPP. Yang sering saya lupa adalah cara instalasinya, jadinya saya tulis di sini biar kalau lupa cukup kunjungi blog sendiri. Hehe.

Berikut cara instalasi yang saya lakukan sesuai petunjuk di website resminya.

1. Download dulu file instalasi untuk XAMPP for LINUX di website resminya DISINI
2. Buka terminal, lalu jalankan command di bawah ini.
-----------------------------------------------------
$ ls  [untuk melihat direktori place, hasil download file kita tersimpan di folder DOWNLODS]
$ cd Downloads
$ sudo tar xvfz xampp-linux-1.7.7.tar.gz -C /opt [Gunanya untuk mengextrak ke folder root/opt
-----------------------------------------------------
File harus di-extract di folder /opt. Dulu saya pernah coba extract di folder lain dan ternyata nggak jalan. Mungkin ada yang bisa kasih solusi gimana install di folder lain?
3. Restart kompi. Yak, cukup. Itu saja langkahnya. Untuk menjalankan control panel-nya, tinggal panggil perintah:
-----------------------------------------------------
$ sudo /opt/lampp/lampp start
-----------------------------------------------------
4. Parameter lain yang bisa dipakai:
  • start – menjalankan XAMPP
  • stop – memberhentikan XAMPP
  • restart – memberhentikan dan menjalankan XAMPP
  • startapache – hanya menjalankan Apache

5. Untuk uninstal, cukup jalankan command berikut:
-----------------------------------------------------
$ sudo rm -rf /opt/lampp
-----------------------------------------------------
6. Beberapa file yang penting untuk konfigurasi:

/sudo chmod -R 777 /opt/lampp/htdocs
/opt/lampp/etc/httpd.conf – konfigurasi untuk server Apache
/opt/lampp/etc/my.cnf – konfigurasi untuk server MySQL

Biasanya saya memindahkan pointer htdocs ke folder yang sama waktu saya pakai Windows untuk development (karena saya dual-booting). Demikian juga dengan MySQL-nya. Jadi nantinya bisa develop di 2 OS, kalau-kalau bosen develop di salah satu OS.

0 comments:

Posting Komentar